MA YSPIS AJARKAN KITAB KUNING
 |
| Kepala sekolah MA YSPIS Gandrirojo, Sedan, Mohtar (45) ketika ditemui di sekolahnya, Kamis (19/1) |
Rembang - MA YSPIS ( Madrasah Aliyah Yayasan Sosial Pendidikan Islamiyah Safiiyah) yang terletak di Desa Gandrirojo Kecamatan Sedan punya cara unik untuk memberikan pemahaman agama kepada para siswanya. Menajemen sekolah itu memilih memberikan materi kitab kuning kepada siswanya guna menunjang kemampuan agama.
Menurut kepala sekolah MA YSPIS, Mohtar (45) Kamis (19/1), program tersebut sudah berlangsung hampir 4 tahun. Tujuan utama diberikannya kajian kitab kuning kepada siswa adalah agar mereka bisa mendapatkan pemahaman komprehensif mengenai ilmu agama.
“Kami rasa kalau hanya mendaptkan pengetahuan agama dari materi sekolah seperti pada umumnya, maka pembelajaran agama akan berlangsung sedikit kurang optimal. Maka dari itu sejak tahun 2007 kami putuskan untuk memberikan materi kajian kitab kuning kepada siswa,” terangnya.
Mohtar mengungkapkan, dalam seminggu setiap kelas mendapatkan materi kajian kitab kuning selama 4 jam. Dengan jumlah keseluruhan siswa 417, maka pihaknya merekrut 4 tenaga pengajar yang diperuntukan mengampu materi kitab kuning.
Mohtar menjelaskan, terdapat beberapa materi yang telah diajarkan, berkaiatan dengan detail kajian kitab kuning yang diberikan kepada siswa. Materi tersebut antara lain adalah nahwu dan shorof (tata bahasa arab) serta Fiqih.
“Materi utama selama ini adalah mengenai nahwu dan shorof,” kata kepala sekolah asli Gandrirojo ini.
Ia berharap, dari program ini pada nantinya akan menghasilkan siswa-siswa yang berprestasi, bukan hanya dalam materi akademik yang diujikan secara nasional, melainkan juga siswa tersebut akan mampu memahami dan menguasai kajian kitab secara keseluruhan.
“Secara lebih rinci kami berharap setelah mendapatkan materi kajian kitab kuning, ketika keluar siswa akan memiliki kemampuan baca kitab layaknya anak pesantren,” pangkasnya. (Ilyas)
Menurut kepala sekolah MA YSPIS, Mohtar (45) Kamis (19/1), program tersebut sudah berlangsung hampir 4 tahun. Tujuan utama diberikannya kajian kitab kuning kepada siswa adalah agar mereka bisa mendapatkan pemahaman komprehensif mengenai ilmu agama.
“Kami rasa kalau hanya mendaptkan pengetahuan agama dari materi sekolah seperti pada umumnya, maka pembelajaran agama akan berlangsung sedikit kurang optimal. Maka dari itu sejak tahun 2007 kami putuskan untuk memberikan materi kajian kitab kuning kepada siswa,” terangnya.
Mohtar mengungkapkan, dalam seminggu setiap kelas mendapatkan materi kajian kitab kuning selama 4 jam. Dengan jumlah keseluruhan siswa 417, maka pihaknya merekrut 4 tenaga pengajar yang diperuntukan mengampu materi kitab kuning.
Mohtar menjelaskan, terdapat beberapa materi yang telah diajarkan, berkaiatan dengan detail kajian kitab kuning yang diberikan kepada siswa. Materi tersebut antara lain adalah nahwu dan shorof (tata bahasa arab) serta Fiqih.
“Materi utama selama ini adalah mengenai nahwu dan shorof,” kata kepala sekolah asli Gandrirojo ini.
Ia berharap, dari program ini pada nantinya akan menghasilkan siswa-siswa yang berprestasi, bukan hanya dalam materi akademik yang diujikan secara nasional, melainkan juga siswa tersebut akan mampu memahami dan menguasai kajian kitab secara keseluruhan.
“Secara lebih rinci kami berharap setelah mendapatkan materi kajian kitab kuning, ketika keluar siswa akan memiliki kemampuan baca kitab layaknya anak pesantren,” pangkasnya. (Ilyas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar