Jumat, 09 Maret 2012

BPBD DINILAI LAMBAN TANGANI BENCANA CERBUNG


BPBD DINILAI LAMBAN TANGANI BENCANA CERBUNG
Bupati diminta turun tangan langsung

Salah satu rumah milim warga yang hancur diterjang gelombang
Rembang - Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang dinilai lamban oleh sejumlah warga Cerbung, Temperak Kecamatan Sarang dalam merealisasikan penanggulangan bencana terkait dampak hantaman gelombang di wilayah tersebut. Pasalnya, sejak hantaman gelombang pertama pada awal Februari yang lalu, hingga saat ini belum ada realisasi penanggulangan yang dilakukan oleh Kabupaten melalui BPBD.
Berdasarkan informasi yang diterima koran ini dari kepala Dusun Cerbung, Muhadi, Kamis (8/3), saat ini opsi realisasi penangulangan bencana untuk Dusun Cerbung sudah hampir diputuskan di kabupaten dan tinggal pelaksanaan. Namun, Muhadi mengakui hingga saat ini belum ada realisasi penanggulangan yang dilakukan BPBD. Realisasi yang sudah ada, kata Muhadi, justru berasal dari Palang Merah Indonesia (PMI) Rembang yang memberikan paket bantuan kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat, serta karung beserta pasir dari jajaran Koramil setempat beberapa waktu sebelumnya.
“Sejak hantaman gelombang pada awal Februari lalu memang belum ada upaya penanggulangan secara riil dari BPBD. Namun untuk bantuan semua warga yang rumahnya terkena imbas gelombang telah mendapatkan dari PMI berupa paket kebutuhan sehari-hari masyarakat,” terangnya.
Namun begitu Muhadi menyadari dan menghormati segala proses serta tahapan penanggulangan bencana yang sudah menjadi prosedur tetap birokrasi. Dirinya tetap yakin penanggulangan bencana Cerbung sudah pasti terealisasi dan hanya menunggu waktu.
“Secara kontekstual penaggulangan memang lambat. Namun, secara pribadi dan kelembagaan saya menghormati dan menghargai segala tahapan prosedur dalam realisasi penanggulangan bencana yang berlaku. Dan saya sangat berharap penanggulangan tersebut jangan sampai berlarut hanya karena birokrasi. Demi masyarakat, paling lambat bulan April setidaknya sudah direalisasikan,” katanya lagi.
Jika perlu, tambah Muhadi, apa yang terjadi pada Dusun Cerbung tidak perlu dibelit-belitkan oleh birokrasi karena kondisinya memang sangat mendesak demi keamanan serta kenyamanan warga. Bahkan, dirinya meminta Bupati untuk turun langsung ke lapangan melihat sejauh mana dampak hantaman gelombang yang menimpa warganya.
“Jika perlu Bupati turun tangan langsung,” cetusnya.
Hal sama juga disuarakan oleh salah seorang warga, Sulastri (50) yang juga menilai bahwa BPBD terkesan lamban dalam penanganan bencana Cerbung. Menurutnya tolak ukur lambatnya penanggulangan adalah hantaman gelombang susulan yang kembali menerjang sejumlah rumah milik warga dan mengakibatkan 6 rumah rusak parah dan satu lainnya terpaksa dirobohkan.
“Penanggulangan lamban mas,” katanya singkat. (Ilyas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar